Siapa seorang dayus itu??


Untuk mengikuti sunnah rasul setiap manusia diharuskan menikah, tidak jarang banyak pasangan yang sudah memantapkan hati dan pilihan mereka pada usia yang terbilang masih sangat belia/ muda, tetapi tahukah mereka beban yang harus mereka tanggung setelah mengikrarkan janji suci pernikahan? Tahukah mereka setiap perbuatan anak mereka nanti akan ditanggung oleh ayahnya tersebut? Tidak adilkah bagi laki laki? tulisan saya kali ini akan lebih memfokuskan pada kewajiban seorang ayah dan suami . . .

Setelah menikah tidak hanya beban tanggungjawab dan nafkah lahir batin yang harus di penuhi seorang suami tetapi juga tanggungjawab terhadap apa yang dipimpinnya karena kodrat seorang laki laki adalah pemimpin.

Apa kaitan laki laki/suami dengan seorang dayus?

Arti dari dayus yaitu laki laki atau suami yang terancam masuk neraka karena membiarkan anak laki laki dan perempuan mereka berdua-duaan{ pacaran, berduaan dijalan, dll}  dengan orang yang bukan muhrimnya.

 Setelah membaca arti dari dayus tersebut  alangkah ironisnya dijaman sekarang khususnya di tahun 2017 ini banyak sekali ibu atau ayah mereka yang bangga terhadap anaknya yang sering gonta ganti pacar dan bahkan lebih kurang ajarnya disuruh untuk pacaran dan keluar malam maupun siang berdua-duaan dengan orang yang bukan muhrimnya.


 Nabi Muhammad SAW bersabda dalam riwayat athar dan hadits :

وعن عمار بن ياسر عن رسول الله قال ثلاثة لا يدخلون الجنة أبدا الديوث والرجلة من النساء والمدمن الخمر قالوا يا رسول الله أما المدمن الخمر فقد عرفناه فما الديوث قال الذي لا يبالي من دخل على أهله


Artinya : dari Ammar bin Yasin berkata, ia mendengar dari Rasulullah SAW berkata : " tiga yang tidak memasuki syurga sampai bila bila yaitu dayus, si wanita yang menyerupai lelaki dan orang yang gemar arak " kemudian sahabat berkata : wahai rasulullah, kami telah faham arti orang yang gemar arak, tetapi apakah itu DAYUS?. berkata Rasulullah : " YAITU ORANG YANG TIDAK MEMPERDULIKAN SIAPA YANG MASUK BERTEMU DENGAN AHLINYA (ISTRI DAN ANAKNYA) 
Riwayat At Tabrani ; Majma az Zawaid. 4/327 dan rawihnya adalah thiqad)
artinya kita dapat memahami bahwa maksud lelaki dayus adalah suami atau ayah yang langsung tiada perasaan risau dan ambil pusimg dengan siapa istri dan anaknya bersama, bertemu, malah sebagiannya membiarkan saja istrinya dan anak perempuannya dipegang dan dipeluk oleh sembarangan lelaki lain
dan di riwayatkan dalam hadits lain, 

قالوا يا رسول الله وما الديوث قال من يقر السوء في أهله



Artinya : Apakah dayus itu wahai Rasulullah ?. Jawab Nabi : Yaitu seseorang ( Pria) yang membiarkan kejahatan ( zina, buka aurat, bergaul bebas ) dilakukan oleh ahlinya ( isteri dan keluarganya)

penjelasan ulama mengenai siapa dayus itu
jika di lihat dari tafsiran para ulama berkenaan dengan Dayus, yaitu sebagai berikut :

هو الذي لا يغار على أهله 



Artinya : "seseorang yang tidak ada perasaan cemburu (kerana iman) terhadap ahlinya (isteri dan anak-anaknya) (An-Nihayah,2/147 ; Lisan al-Arab, 2/150)

dayus merupakan dosa besar 
ulama islam juga bersepakat untuk mengkategorikan dayus ini dalam bab dosa besar, sehingga disebutkan dalam athar :

لَعَنَ اللَّهُ الدَّيُّوثَ ( وَاللَّعْنُ مِنْ عَلَامَاتِ الْكَبِيرَةِ فَلِهَذَا وَجَبَ الْفِرَاقُ وَحَرُمَتْ الْعِشْرَةُ) 



Artinya : Allah telah melaknat lelaki dayus ( laknat bermakna ia adalah dosa besar dan kerana itu wajiblah dipisahkan suami itu dari isterinya dan diharamkan bergaul dengannya) (Matalib uli nuha, 5/320 )


walaupun ia bukanlah satu fatwa yang terpakai secara meluas,tetapi ia cukup untuk menunjukkan betapa tegasnya sebagian ulama dalam hal kedayusan lelaki ini

jika seorang ayah mengetahui maksiat ringan/menyepelekan anak dan membiarkannya, maka ia merupakan seorang dayus. ingin saya tegaskan, seorang wanita dan lelaki yang telah bermaksiat ringan atau terlanjur sebelum menikah mereka telah bermaksiat besar atau berzinah, tanpa taubat yang sangat serius, rumah tangga mereka pasti akan goyah. kemungkinan besar apabila telah berumah tangga, si suami atau istri ini akan terjebak juga dengan maksiat ringan/menyepelekan dengan orang lain

hanya dengan taubat nasuha dapat menghalangi aktifitas mungkar itu dari merusak alam rumah tangga mereka, seterusnya, ia akan merebak pula kepada anak anak mereka, ini karena benih menyepelekan dan keterlanjuran ini akan terus merebak kepada zuriat mereka.dalam hal ini, semua suami dan ayah perluh bertindak bagi menghindari diri mereka jatuh dalam dayus.
 
suami juga patut sekali sekali menyimak handphone istri, tas istri dan lain lain utuk memastikan tiada yang dicurigai. mungkin ada istri yang curang dan ini dapat menyembunyikan dosa, tetapi sepandai pandainay tupai meelompat akhirnya pasti akan jatuh juga. 
 
BILA PRIA MENJADI DAYUS?

Secara mudahnya coba kita lihat betapa banyaknya pria akan menjadi dayus apabila :-

1) Membiarkan kecantikan aurat, bentuk tubuh isterinya dinikmati oleh pria lain sepanjang waktu bekerja (jika bekerja) atau di luar rumah.

2) Membiarkan isterinya pulang dari kerja yang tidak diketahui bersama dengan pria apa dan siapa, serta apa yang dibuatnya di pekerjaanya dan siapa yang menghantar.

3) Membiarkan aurat isterinya dan anak perempuannya dewasanya ( yang telah baligh ) terlihat (terkuak pakaiannya) ketika menaiki motor atau kendaraan apa saja sepanjang yang menyebabkan aurat terlihat.

4) Membiarkan anak perempuannya berkencan dengan tunangannya atau teman pria bukan mahromnya.

5) Membiarkan anak perempuan berdua-duaan dengan pasangannya di rumah.

6) Menyuruh, mengarahkan dan berbangga dengan anak perempuan dan isteri memakai pakaian 
yang seksi di luar rumah.

7) Membiarkan anak perempuannya memasuki akademi fantasia dll, anggota gank yang sepertinya sehingga memamerkan kecantikan kepada jutaan manusia bukan mahrom.

8) Membiarkan isterinya atau anaknya menjadi aktris,penari dsb dan berpelukan dengan pria lain, konon atas dasar seni dan akting saja. Apakah ketika berakting nafsu seorang lelaki di hilangkan?. Tidak sekali-sekali.

9) Membiarkan isteri kerja dan keluar rumah tanpa menutup aurat dengan sempurna.

10) Membiarkan isteri disentuh anggota tubuhnya oleh pria lain tanpa sebab yang di iktirof oleh Islam seperti menyelamatkannya dari lemas dan yang sepertinya.

11) Membiarkan isterinya bersalin dengan oleh dokter pria tanpa terdesak dan keperluan yang tiada pilihan.

12) Membawa

13) Membiarkan isteri pergi kerja menumpang pada teman pria sekantornya tanpa rasa cemburu/berat.

14) Membiarkan isteri kerap berdua-duan dengan sopir pribadi/ojek pria tanpa memperhatikan/mengawasi/.




Masih banyak lagi jika ingin saya tulis di sini. Kedayusan ini hanya akan nampak pada pria jika semua maksiat yang dilakukan oleh isteri atau anaknya secara terbuka dan diketahui olehnya, adapun jika tidak nampak, suami tidaklah bertanggung jawab dan tidak muncul 'dayus' kepada dirinya.

Maka bagi kita wanita ataupun  pria yang masih berstatus lajang jangan berperilaku seenaknya karena setiap tingkah perilaku dan perbuatan yang kita lakukan ditanggung oleh ayah kita tercinta. Alangkah ironisnya jika kita adalah penyebab ayah kita sendiri masuk neraka dan menanggung beban dan dosa yang tidak dilakukannya, belum lagi dia menanggung semua kebutuhan kita selama kita hidup di dunia mulai dari  kita bayi hingga beliau tua dan beliau tidak pernah mengeluh

Kita memang mendahulukan ibu kita diatas bapak, tetapi bukan berarti kita tidak peduli terhadap bapak kita. Hal terberat yang dijalani seorang laki laki adalah pada saat beliau menjadi seorang ayah. Maka mulai dari sekarang berperilakulah menurut syariat islam dan harus menghormati dan mencintai orang tua kita dengan segenap jiwa raga.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Known Universe

Believing but Questioning

Keunikan Kota Yogyakarta